Selasa, 24 Juni 2014

TRADISI MENJELANG RAMADHAN DI KAMPAR


Menjelang masuk bulan suci Ramadhan, banyak kegiatan yang dilakukan dan sudah menjadi tradisi di Kab. Kampar. Diantaranya, Ziarah kubur, Manjolang Mintuo atau dun sanak, dan yang terakhir mandi Balimau.

Ziarah kubur yang dilakukan menjelang menyambut puasa,sama seperti ziarah kubur pada hari lain. Tidak ada perbedaannya. Tapi ada Ziarah Kubur yang istimewa, yaitu ziarah kubu yang dilakukan pada hari Raya Enam di daerah Bangkinang seberang.

Manjolang Mintuo atau kerabat lainnya, kebiasaan ini dilakukan untuk mempererat tali silaturrahmi antar keluaraga. Dimana anak menantu atau kerabat datang ke rumah kerabat yang lain dengan membawa Jambau nasi untuk makan bersama di rumah mertua atau paman atau family dekat lainnya.

Mandi Balimau atau dikenal dengan Balimau Kasai oleh warga Kampar diadakan pada sehari menjelang puasa Ramadhan. Balimau Kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar  dalam menyambut bulan suci Ramadan.  Tradisi ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol pembersihan diri. Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi- wangian yang dipakai saat berkeramas. Bagi masyarakat Kampar, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa. Sebenarnya upacara bersih diri atau mandi menjelang masuk bulan Ramadan tidak hanya dimiliki masyarakat Kampar saja.

Kalau di Kampar upacara ini sering dikenal dengan nama Balimau Kasai, maka di Kota Pelalawan lebih dikenal dengan nama Balimau Kasai Potang Mamogang. Di Sumatera Barat juga dikenal istilah yang hampir mirip, yakni Mandi Balimau. Khusus untuk Kota Pelalawan, tambahan kata potang mamogong mempunyai arti menjelang petang karena menunjuk waktu pelaksanaan acara tersebut. Tradisi Balimau Kasai di Kampar, konon telah berlangsung berabad- abad lamanya sejak daerah ini masih di bawah kekuasaan kerajaan. Tradisi untuk menyambut kedatangan bulan Ramadan ini dipercayai bermula dari kebiasaan Raja Pelalawan. Namun ada juga anggapan lain yang mengatakan bahwa tradisi ini berasal dari Sumatera Barat.

Bagi masyarakat Kampar sendiri upacara Balimau Kasai dianggap sebagai tradisi campuran Hindu- Islam yang telah ada sejak Kerajaan Muara Takus berkuasa. Keistimewaan Balimau Kasai merupakan acara adat yang mengandung nilai sakral yang khas. Dulunya masyarakat Kampar berbondong-bondong menuju Tang Kampau (Batang Kampar yang berarti Sungai Kampar) bersama keluarga dengan membawa bekal untuk makan bersama di pinggir Kampau dan setelah itu mandi Balimau. Dan tak lupa pula sejumlah daerah yang terletak di sepanjang Batang Kampar menyemarakkan dengan Sampai Hias. Mulai dari Kuok sampai Danau Bingkuang. Dan acara ini juga merupakan ajang silaturrahmi dengan sesama warga lainnya. Sungguh hari yang menyenangkan. Dan malamnya siap-siap untuk melaksanakan sholat Tarawih berjamaah di mesjid-mesjid.....
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA ........ MOHON MA'AF LAHIR BATHIN....

Wassalam
Rafnelli Syuhaimi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar